Dalam pembahasan kali ini di jelaskan tentang kejadian-kejadian sebelum peperangan di mulai, setrategi perang yang diterapkan oleh kaum Muslimin sehingga mampu memenagkan peperangan Badar. Dimana dalam peperangan jumlah pasukan antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin sangatlah tidak seimbang.
Hadits ini menjelaskan beberapa pokok pembahasan di antaranya adalah 1-Dekatnya jarak masa antara diutusnya Nabi saw dengan hari kiamat. 2-Nabi saw diutus dengan memabawa syari’at jihad untuk membela agama dan sebagai jalan menuju kemuliaan. 3- Nabi saw diutus untuk menegakkan tauhid, bukan untuk mengumpulkan dunia. 4-Anjuran bergaul dengan orang-orang shaleh dan menjauhi orang-orang fasik.
Abu Thalib akhirnya meninggal dalam kekafiran setelah Nabi saw berusaha membujuknya mengucapkan kalimat tauhid. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa ini: 1-Tidak boleh memintakan ampun bagi orang-orang yang musyrik, dan tidak boleh mendo’akannya agar mereka mendapat ampunan, rahmat, masuk surga dan selamat dari neraka. 2- Sesungguhnya syafa’at Nabi saw bagi paman beliau saw terjadi setelah turunnya ayat-ayat Allah yang mulia yang menjelaskan tentang diringankannya azabnya. 3- Kesyirikan tidak memberikan manfaat apapun bersama ketaatan. 4- Syafa’at orang yang memberi syafa’at tidak akan bermanfaat bagi orang yang mempersekutukan Allah, 5- Mewaspadai bergaul dengan teman yang buruk Abu Thalib adalah penghuni neraka yang paling siksanya, di mana dia dipakaikan sanda dari api neraka yang membuat otaknya menjadi mendidih.
Isrof adalah Melampui batas dalam segala perbuatan yang dikerjakan oleh manusia sekalipun hal tersebut lebih mashur berhubungan dengan pengeluaran dalam pembelajaan harta. Perbutan ini tercela dan pelakunya termasuk teman setan yang kafir kepada Allah SWT. Bentuk-bentuk pemborosan adalah: 1. Pemborosan dalam pesta dan resepsi pernikahan serta acara-acara lainnya. 2. pemborosan dalam pemakaian air. 3. Berlebihan dalam membelanjakan harta. 4. Pembelajaan harta pada jalan yang tidak benar termsuk pemborosan. Sementara pembelajaan pada jalan yang benar tidak termasuk pemborosan.
Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur’an Dan As-Sunnah : sebab-sebab rizki itu telah diatur dan dijelaskan oleh Allah subhanahu wata’ala, Seandainya umat ini mau memahami, menyadari, berpegang teguh dengannya serta menggunakan sebab-sebab itu dengan baik, niscaya Allah Yang Maha Pemberi Rizki dan memiliki kekuatan akan memudahkannya mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rizki dari setiap arah, serta akan dibukakan untuknya keberkahan dari langit dan bumi.
Makalah yang menjelaskan tentang praktek riba yang telah menggurita di tengah masyarakat kaum muslimin seolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari denyut nadi perekonomian kita, lalu menyebutkan tentang hukum riba dalam islam dan hukuman bagi pelaku riba di akhirat kelak.
Makalah yang berbicara tentang hakikat riba dan hukumnya serta bahayanya. Dipaparkan pula contoh-contoh praktek riba dalam kehidupan seperti transaksi perbankan dan asuransi…
Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat at Tahrim :6 adalah: 1-Wajib bagi seseorang untuk memerintahkan dan mendorong keluarganya mengerjakan yang ma’ruf, melarang dan menghardik mereka berbuat yang mungkar. 2-Kepedihan siksa dan balasan yang disediakan oleh Allah bagi musuh-musuhNya. 3- Menetapkan bahwa malaikat ada dan wajib diimani, dan mereka memiliki golongan-golongan. 4- Seharusnya bagi seoarang muslim untuk menjaga dirinya dari api neraka. Sekalipun hal tersebut diwujudkan walaupun dengan perkara yang paling kecil dari kebaikan.
Istikharah disyari’atkan pada saat akan menjalani suatu perkara baik kecil atau besar. Manfaat istikharah adalah: 1. Memperoleh pahala dan kebaikan dari Allah SWT serta terhindar dari keburukan. 2. diberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan. 3. Memperoleh keberkahan Diperbolehkan mengulangi istikharah dan tidak disyaratkan akan memperoleh keyakinan.
Di antara anugrah Allah kepada hambaNya adalah merasakan kelezatan dalam beribdah, maksudnya adalah apa yang dirasakan oleh seorang muslim dari ketenangan jiwa dan kebahagian kalbu, lapang dada dalam menjalankan beribadah, dan kelezatan yang dirasakan oleh seorang hamba akan berbeda-beda tergantung pada kekuatan dan kelemahan iman seseorang. Oleh karenanya harus bagi seorang muslim untuk berusaha meraih kelezatan dalam beribadah. Di antara kiat untuk meraih kelezatan dalam beriabdah adalah: 1-Berusaha semaksimal mungkin untuk tetap barada dalam ketaatan kepada Allah. 2-Menjauhi dosa-dosa baik yang kecil atau yang besar. 3-Meninggalkan makan, minum dan berbicara serta pandangan yang tidak berguna. 4-Menyadari bahwa ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba adalah wujud ketaatannya kepada Allah. 5- Menyadari bahwa semua ibadah tidak akan pernah sia-sia.
Sesungguhnya semua amal sangat tergantung dengan amal terakhir. Dirahasiakannya akhir akhir amal seseorang memiliki hikmat yang sangat tinggi, sebab seandainya manusia mengetahui akhir amalanya maka jika dia termasuk orang yang selamat maka dia akan menjadi sombong dan malas berbuat, dan jika dia termasuk orang yang binasa maka dia akan bertambah sombong; maka perkara tersebut dirahasiakan agar manusia tetap hidup antara takut dan harap. Para ulama telah menyebutkan beberapa amalan yang bisa mengakibatkan terjadinya su’ul khatimah: 1-Menunda bertaubat, terus tenggelam dalam kemaksiatan, meremehkan pelaksanaan kewajiban. 2- Senang bermaksiat.
Mencintai Allah adalah pondasi agama Islam. Ibnul Qoyyim menyebutkan beberapa kiat agar cinta kepada Allah tertanam di dalam kalbu, yaitu: 1-Membaca Al-Qur’an dengan tabbur dan merenungi maknanya, 2-Bertaqarrub kepada Allah dengan ibadah nawafil setelah menyempurnakan yang wajib. 3-Berzikir kepada Allah 4-Mengutamakan cinta kepada Allah daripada yang lain. 5-Menyadari makna ama’ Allah dan sifatNya yang mulia. 6- Menyadari kemahamuliaan Allah. 7-Menundukkan diri di hadapan Allah. 8-Berkhulwah dengan Allah di tengah malam. 9-Duduk bersama mereka yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya. 10-Menjauhi semua sebab yang menghalangi hati dari Allah.
Dakwah adalah kewajiban yang telah diemban oleh para Rasul dan pengikut mereka, dia adalah tugas yang paling agung dan mulia. Ada beberapa rambu yang perlukan oleh pelaku dakwah agar dakwanya berhasil: 1. Ikhas dalam berdakwah. 2. Seorang da’I harus membekali dirinya dengan ilmu syara’. 3. Tidak mengambil upah dan pamrih. 4. Sabar. 5. Menyadari bahwa dakwah Islam bersifat universal. Dunia ini sangat membutuhkan dakwah, seorang da’I harus memahami hakekat Islam, hukum-hukum dan kebaikan Islam.
Begadang adalah kebiasaan yang buruk, sehingga diriwayatkan bahwa Nabi saw membencinya. Bahaya begadang sangat jelas di antaranya: 1- Dia bisa mengakibatkan keterlambatan menjalankan shalat fajar 2- Bisa mengakibatkan seseorang tertidur dari qiyamullail. 3- Menyia-nyiakan waktu pada perkara yang tidak ada manfaatnya. Kecuali bagi mereka yang disebutkan apa yang dikatakan oleh Aisyah ra bawah ini. Aisyah ra berkata: Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, pengantin atau musafir.
Makalah yang menjelaskan wajibnya berhati-hati terhadap fitnah dan tidak boleh mendekatinya, kemudian menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya fitnah dan peyebarannya dikalangan masyarakat serta bagaimana cara menghindarinya agar tidak terjerumus kedalamnya.
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dari ayat di atas, yaitu: 1. Sepantasnyalah seorang yang bekerja diberikan kabar gembira tentang balsan pahala yang akan didapatakannya, guna mendorong stamina nya untuk selalu bermal. 2. Surga tidak diberikan kecuali bagi orang yang beriman dan beramal shaleh. 3. Di dalam surga itu ada sungai-sungai dan buah-buahan yang berbeda dengan realita di dunia. 4. Di dalam surga terdapat istri-istri yang suci yang bisa dinikmati oleh manusia dan bersenang-senang dengannya. 5. Penghuni surga kekal.
Sungguh generasi pendahulu kita dengan sadar telah menikmati sensasi ayat-ayat al-Quran dan sunah Nabi. Mereka mengamalkannya dalam praktek keseharian. Kehidupan di luar masjid tidak membuat mereka tidak menjalankannya. Mereka tidak memisahkan dan menjadikan aktivitas kehidupan amaliah (duniawi) sebagai satu sisi dan agama pada sisi yang lain, tetapi keduanya saling melengkapi. Mereka adalah generasi yang telah menaklukkan dunia. Al-Quran dan sunah mengalir dalam darah yang bercampur dengan daging dan lemak mereka. Risalah ini adalah petikan dari kisah-kisah generasi salafusoleh dalam berinteraksi dengan ayat-ayat al-Quran. Semoga dapat menjadi pelajaran.
Shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang kedua, dia adalah ibadah yang pertama kali akan dipertanggung jawabkan oleh seorang hamba di hadapan Allah pada hari kiamat. Oleh karenanya shalat ini wajib dikerjakan sesuai dengan car yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi di dalam menjalankan shalat, di antaranya: 1- Tidak menegakkan tulang punggung pada saat ruku’ atau sujud 2- tidak melakukan thuma’ninah di dalam shalat. 3- mendahului imam. 4-Bangkit untuk menyempurnakan rekaat yang tertinggal setelah imam menyelesaikan salam yang pertama. 5-Shalat dengan pakaian yang isbal.