Mohammad bin Syami Syaibah
Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan berkah. Seorang muslim hendaknya menyibukkannya dengan apa pun yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dari amal-amal kebaikan dan menghentikan segala keburukan maupun dosa.
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang agung. Seorang muslim hendaknya benar-benar memperhatikan apa yang diwajibkan dalam puasa Ramadhan.
Wahai saudaraku Muslim, sesungguhnya puasa memiliki adab-adab yang disunahkan beradab dengannya, maka itu beradablah wahai saudaraku.
Sesungguhnya Allah tidak membebani seorang pun kecuali sesuai kadar kemampuannya. Puasa Ramadhan wajib bagi setiap muslim yang balig, berakal, mampu berpuasa, mukim dan tidak sedang haid ataupun nifas. Ketika ada uzur boleh tidak puasa Ramadhan.
Saudaraku Muslim, puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima Rukun Islam, maka perhatikanlah benar-benar rukun asas ini, agar dosa-dosamu yang lalu benar-benar diampuni.
Sesungguhnya apa yang Allah syariatkan kepada hambanya dari berbagai ibadah memiliki hikmah yang sempurna dan paripurna. Karena Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui akan makhluk, syariat dan balasan-balasannya. Satu dari ibadah itu adalah puasa, yang memiliki hikmah besar.
Puasa memiliki berbagai keutamaan. Maka sudah selayaknya engkau, wahai saudaraku muslim, memperhatikan puasamu.
Qiyamul lail (shalat malam/tarawih) disyariatkan (disunahkan). Allah -ta’âla- telah menyinggung mereka yang shalat malam dalam firman-Nya.
Puasa (termasuk puasa Ramadhan) begitu sensitif terpengaruh oleh amal-amal dan ucapan-ucapan orang yang puasa. Karenanya wahai saudaraku Muslim, perhatikanlah puasamu dengan perhatian yang sangat, agar diterima di sisi Allah -azzawajalla-, beroleh buah ketakwaan kepada Allah.
Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan kemenangan, pada bulan tersebut Allah memberikan pertolongan-Nya kepada kaum muslimin terhadap musuh Allah dan musuh mereka yaitu kaum musyrikin dalam perang Badar. Dinamakan juga Yaumul Furqan, hari perpisahan. Karena pada saat itu Allah memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Sesunguhnya bulan Ramadhan adalah bulan untuk banyak beramal, melakukan banyak produktifitas, dan mempraktekkan agama ini. Pada bulan ini Rasulullah telah melakukan penaklukkan, dan juga mengajarkan banyak pelajaran besar yang penuh manfaat, demikian pula yang dilakukan para sahabatnya. Lantas bagaimana dengan kita?
Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, maka seorang muslim hendaknya bersabar dari berbagai macam kemaksiatan dan dosa serta mengamalkan amal-amal kebaikan dan menghentikan segala keburukan maupun dosa.
Bulan Ramadhan adalah bulan pembebasan dari api neraka. Maka Perhatikanlah hal-hal berikut ini: Hitunglah dirimu di setiap hari-hari puasa mu, sibukkanlah dirimu setiap saat dengan melakukan ketaatan kepada Tuhanmu.
Sesungguhnya pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ada malam kemuliaan (lailatul qadar). Ini adalah malam yang memiliki keutamaan yang agung: ia malam yang diberkahi, ibadah pada malam itu lebih baik dari ibadah selama seribu bulan.
I’tikaf yaitu berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah yang biasanya dilakukan pada malam-malam akhir dibulan Ramadhan. Tulisan ini menjelaskan secara ringkas tentang I’tikaf.
Malam-malam sepuluh hari terakhir bulan ramadhan adalah malam yang paling mulia sepanjang tahun karena didalamnya ada lailatul qadar, oleh karena itu Bersungguh- sungguhlah pada sepuluh hari terakhir untuk melaksanakan amalan shalih melebihi malam-malam lainnya ..
Sesungguhnya solat ‘ied adalah sunnah yang sangat di anjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim, maka ajaklah keluargamu (istrimu, ibumu, saudari-saudarimu, dan keluargamu lainnya) untuk keluar melaksanakan sholat ‘ied jika aman dari fitnah..….
Rasulullah Sabda: “Sesungguhnya umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji atau haji bersamaku.”. Jika engkau melakukan perjalanan umrah maka perjalanan ini adalah safar masyru’ (perjalanan yang disariatkan). Dalam hal ini ada beberapa kondisi.