Ditimpa Was-was Pada Imannya dan Instropeksi Terhadap Masa Lalu
Muhammad Saleh Al-Munjid
Pertanyaan:
Dua pertanyaan, saya berharap mendapatkan jawabannya. Pertama : dahulu saya sangat jauh sekali dengan Allah, berlumuran dosa dan saya merasakan berbagai macam dosa. Sampai saya bertaubat pada bulan Ramadhan tahun ini. saya merasakan perasaan bahagia yang belum pernah sama sakali saya rasakan sebelumnya. Dan Al-hamdulillah saya bisa menjaga shalat lima waktu dan bisa mengerjakan sedikit shalat malam. Akan tetapi terkadang datang lamunan bahwa Allah tidak akan memaafkan, meskipun saya melakukan apa saja. Disamping itu lamunan-lamunan yang datang berkaitan dengan Dzat Ilahi dan mengenai Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam. Sampai saya berharap meninggal dunia tetap memikirkan hal seperti itu. Sampai pada puncaknya saya merasa bukan muslim lagi. Apalagi setelah kejadian – terkait dengan pekerjaanku – berdebat dengan pendeta yang mencoba untuk memberika syubhat mengenai agamaku, setelah saya biarkan dia karena takut pada diriku dan berbagai macam fitnah yang akan menimpah. Saya merasa terkalahkan. Seakan dia dalam kebenaran dan kami – orang-orang Islam – dalam kebatilan. Saya senantiasa beristigfar terus menerus kapan saja waktunya., Telah berdoa dan menangis akan tetapi tidak ada manfaatnya. Demi Allah, tolonglah apa yang harus saya lakukan. Karena saya merasa pesimis dan putus asa. Bagaimana saya mendalami agama ? Bagaimana saya mendebat pendeta dan bisa mengakui kalau dia bodoh dan dia telah berbohong kepada Allah terhadap agama ini ?. Berikan kepadaku dan kepada anda manfaat, semoga bantuan anda untuk usaha kebaikan ini dicatat sebagai pahala timbangan kebaikan anda.